top of page

Recent Post

Berikut Kegiatan dan Informasi Mengenai MPA Jonggring Salaka

Search

Rally Divisi 1 Gunung Hutan & Rock Climbing 38

Jumat, 15 Februari 2019. Hari yang sedikit mendung tapi tidak menyurutkan semangat kami untuk berangkat Rally. Carrier sudah di siapkan dan kami semua sudah berkumpul di sekretariat. Rally akan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar kami bisa memahami dan mempelajari berbagai hal mengenai pengetahuan dasar yang terdapat pada Divisi Gunung Hutan dan Rock Climbing, sehingga kelak kami dapat menentukan ingin masuk Divisi yang mana.

Empat kali latihan fisik, tiga latihan keterampilan, dan lima pematerian secara keseluruhan memadati minggu-minggu kami. Kami belajar banyak hal tentang membaca medan dan peta serta berbagai teknik dan peralatan panjat tebing. Kami sudah siap untuk melaksanakan Rally Divisi Gunung Hutan dan Rock Climbing. Upacara pemberangkatan dimulai dengan sedikit terlambat dikarenakan ada beberapa kendala yang menghambat. Dengan anggota yang berjumlah 21, kami berangkat menuju tempat kegiatan pada pukul 16.05 untuk memulai kegiatan.

Pukul 18.02 petang, kami memangkalkan alat-alat Rock Climbing terlebih dahulu di lembah kera. Dua orang rekan kami harus tinggal untuk mengurus alat-alat itu. Perjalanan dilanjutkan dan pada pukul 18.28 kami sampai di tempat camp pertama kami. Hari sudah gelap sehingga kami bergegas membagi tugas menyiapkan camp. Beberapa menyiapkan flysheet, beberapa mencari kayu bakar, dan sisanya mempersiapkan makan untuk kami semua. Camp selesai dibangun pada pukul 19.30 dan kami langsung melanjutkan santap malam pada jam 19.40. Hanya butuh waktu 10 menit lamanya kami telah menyelesaikan makan kami.

Kayu-kayu bakar yang telah kami kumpulkan lalu segera kami tumpuk untuk membuat api unggun. Kemudian kami duduk melingkar untuk memulai evaluasi. Evaluasi dimulai pada jam 20.15. Selanjutnya kami bersiap-siap untuk istirahat agar tenaga kami terkumpul kembali.

Pukul 05.00 kami terbangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Beberapa mulai mempersiapkan bahan-bahan memasak agar kami bisa segera memasak sarapan kami. Sarapan sudah tersaji didepan kami pada pukul 06.50. Entah faktor cuaca atau memang kami sedang kelaparan, makanan selesai kami santap hanya dalam waktu lima menit. Setelahnya kami lanjutkan dengan koordinasi seperti pembagian kelompok dan pergerakan kami selanjutnya. Kami melaksanakan pemanasan pada pukul 07.12 sampai pada pukul 07.20 untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan selama pergerakan. Tak berlama-lama kami langsung memulai pergerakan pada pukul 07.37 dengan matahari yang bersinar cerah sekali.

Hampir tidak ada mendung siang itu. Mentari bersinar dengan perkasa tapi semangat kami tidak luntur. Kami menyusuri lembahan dan punggungan gunung untuk mencari tempat-tempat cek poin yang sudah ditentukan. Pada pukul 12.00 kami mengadakan rest besar untuk mengumpulkan tenaga kami lagi. Pada pukul 12.15 kami melanjutkan pergerakan kami yang awalnya terpisah-pisah dengan kelompok masing-masing, menjadi bersama-sama. Kami berjalan beriringan menuju puncak Gunung Slamet sehingga kami mencapai puncaknya pada pukul dua siang.

48 menit kami habiskan untuk beristirahat dan mengambil foto. Kami lalu turun dari puncak dan melanjutkan perjalnan kami menuju lembah kera. Bukan medan yang mudah yang kami lewati. Lumpur, serangga-serangga yang mengganggu, dan berbagai rintangan lain sedikit menghalangi kami, tapi kami tidak ingin mundur. Lembah Kera dan camp kami selanjutnya telah menunggu kami. Pukul 16.53 petang kami sampai di Lembah Kera dan segera mempersiapkan camp kedua kami. Flysheet dibangun dan makanan di masak pada pukul 17.28. Kami menyantap makan malam kami pukul 19.00 dan menyelesaikannya pada pukul 19.14. Kemudian setelah berberes kami mengadakan evaluasi pada pukul 20.27. Evaluasi selesai dan dilanjutkan dengan koordinasi pada pukul 23.44 malam. Kami beristirahat setelahnya untuk mengumpulkan tenaga kami lagi.

Kami bangun pada pukul 04.56 esok harinya. Kami lalu bergegas mempersiapkan bahan masakan kami agar kami bisa segera menyantap sarapan. Pukul 05.50 kami mulai memasak, dan kami selesai memasak pada pukul 07.03. Butuh waktu yang lebih lama dari biasanya karena pagi ini kami memutuskan untuk masak lebih banyak dari biasanya. Kami selesai makan pada pukul 07.20 pagi. Lalu kami lanjutkan dengan pemanasan pada pukul 07.40 karena setelah ini kami akan memulai aktifitas panjat tebing seperti yang sudah dijadwalkan.

Hari yang sangat terik saat itu. Kami diharuskan mencoba setidaknya lima macam aktifitas panjat tebing. Boulder, lead, SRT (Single Rope Technique), Artificial Climbing Dasar, dan Bellay. Bukan perkara yang mudah memang, apalagi bagi kami yang masih baru dan asing akan hal-hal tersebut tapi kami tertantang untuk mencobanya. Jam delapan pagi dengan mentari yang bersinar kuat, kami memulai kegiatan. Kelompok-kelompok sudah dibagi untuk mencoba masing-masing macam panjat tebing. Pada pukul 11.20 kami beristirahat sejenak dan melanjutkan kembali aktifitas pada pukul 12.00. Acara kemudian disudahi dan kami langsung packing untuk kembali pulang ke Universitas Negeri Malang pada pukul 14.49. Namun sebelumnya, kami mengadakan upacara penutupan pada pukul 16.56. Pada upacara ini juga dibacakan SK mengenai perubahan status senior kami yang telah lulus dari AB (anggota biasa) menjadi ALB (anggota luar biasa). Upacara lalu ditutup dengan pembacaan doa pada pukul 17.13.

Perjalanan pulang memakan waktu hampir tiga jam lamanya. Dimulai dari jam 17.36 untuk kemudian sampai di UM pada jam 19.21. Memang ada beberapa kemacetan dan kendala di jalan yang sempat menghambat perjalanan kami, tapi untunglah masalah dapat segera teratasi. Kami lalu mengadakan santap malam pada pukul 21.40 dan kami selesaikan pada pukul 21.56. Selanjutnya kami adakan evaluasi besar sekaligus terakhir pada pukul 22.00.

Farah Dian Safitri

183823

 
 
 

Pada dasarnya Rock Climbing adalah bagian dari Mountaineering (kegiatan mendaki gunung, suatu perjalanan petualangan ke tempat-tempat yang tinggi), hanya di sini kita menghadapi medan yang khusus. Dengan membedakan daerah atau medan yang dilalui, Mountaineering dapat dibagi menjadi:

Hill Walkingmerupakan perjalanan biasa melewati serangkaian hutan dan perbukitan dengan berbekal pengetahuan peta/kompas dan survival. Kekuatan kaki menjadi faktor utama suksesnya suatu perjalanan.Rock Climbing, merupakan pemanjatan dengan medan yang dihadapi berupa perbukitan atau tebing dengan menggunakan bantuan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh atau untuk menambah ketinggian.Ice/Snow Climbinghampir sama seperti halnya dengan Rock Climbing, namun medan yang dihadapi adalah perbukitan atau tebing es/salju.

Sejarah Panjat Tebing Dunia

1910 Kegiatan panjat tebing mulai dikenal pertama kali di kawasan Eropa, tepatnya di pegunungan Alpen, sebelum PD I di Austria., Teknik pemanjatan tebing dengan menggunakan tali baru dikenal pada tahun 1920. Tahun 1930 adalah tahun keemasan pemanjatan di kawasan Alpen. Mulai dari tebing kecil, menengah hingga puncak -puncak tertinggi. Klimaksnya pada saat PD II meletus. PD menyebabkan frekuensi pemanjatan menurun, akan tetapi setelah PD berakhir membawa pengaruh pesat pada penciptaan dan pengadaan peralatan panjat tebing yang semakin mudah didapatkan.

1970 Panjat Tebing , ketika para pemanjat Amerika mengembangkan teknik teknik baru di kawasan Yosemite. Teknik-teknik ini sampai saat ini masih digunakan dalam pemanjatan tebing-tebing besar. Rata – rata yang mendomisili pengembangan dunia olahraga ini adalah pemanjat Amerika dan Inggris yang kemudian menggunakan sistem dan teknik yang sama, yang sebelumnya terkotak kotak menurut negaranya masing masing. Selain itu juga turut berperan dalam pengembangan kegiatan ini adalah negara Perancis yang menawarkan teknik pemanjatan yang mengarah pada olahraga murni.

1980 Perkembangan panjat tebing semakin meluas mulai dari Eropa, Amerika hingga Asia. Sehingga membuatnya terlepas dari induknya (mendaki gunung) dan membentuk wujudnya sendiri yaitu olah raga panjat tebing.

Sejarah Panjat Tebing Indonesia

1960 Di Indonesia panjat tebing dikenal sejak tahun 60`an dimana berdiri beberapa perkumpulan/kelompok Pecinta Alam Universitas Indonesia dan Wanadri yang mempunyai akar kegiatan mendaki gunung.

1975 Kegiatan panjat tebing secara utuh dan tersendiri . Waktu itu beberapa orang yang sekarang dikenal sebagai tonggak  kebangkitan Panjat Tebing Indonesia antara lain Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat mulai latihan di tebing Citatah, Jawa Barat.

1988 Kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) mengundang 3pemanjat profesional Perancis yaitu; Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FGTI.

1989 Federasi Panjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI) dan melalui ikrar yang dikeluarkan oleh sekitar40`an orang dari perkumpulan PA yang ada di Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Ujung Pandang diTugu Monas tanggal 21 April 1988.

1992 FPTGI kemudian berubah nama hanya menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan FPTI diakui menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA) yang mewadahi organisasi panjat tebing dan gunung internasional. UIIA merupakan organisasi olahraga dunia yangbertaggung jawab pada semua kegiatan olahraga dunia termasuk Olimpiade.

1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

1996 Sejak itu Olahraga Panjat Tebing diikutkan dalam PON.

(Berbagai Sumber)

 
 
 

Selamat datang di website MPA Jonggring Salaka. Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka merupakan suatu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di Universitas Negeri Malang yang bergerak dalam bidang olah raga alam bebas dan kepecinta alaman. MPA Jonggring Salaka berada di Jalan Semarang No. 5 Universitas Negeri Malang. Organisasi ini berdiri pada tanggal 14 Oktober 1979.

CONTACT >

T: 089503218882 (Gerhana)

E: jonggringsalakaum@gmail.com

follow US

follow US

  • White Facebook Icon
  • White Twitter Icon
  • White YouTube Icon
  • White Instagram Icon
bottom of page